macam motode pelaksanaan haji

3 Macam Metode Pelaksanaan Haji

Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia berbondong-bondong menuju Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.

Di balik ritual agung ini, ternyata ada beberapa metode pelaksanaan haji yang bisa dipilih oleh jamaah sesuai dengan kondisi, niat, dan kemampuan masing-masing.

Tiga metode utama yang dikenal dalam pelaksanaan haji adalah Haji Tamattu’, Haji Ifrad, dan Haji Qiran.

Apa bedanya? Yuk, kita bahas satu per satu.

1. Haji Tamattu’

Haji tamattu’ merupakan metode haji yang paling sering dipilih oleh jamaah asal Indonesia.

Melalui metode ini, jamaah terlebih dahulu menunaikan umrah pada bulan-bulan haji (Syawal, Dzulqa’dah, dan awal Dzulhijjah).

Kemudian setelah umrah selesai, mereka bertahallul dan bebas dari larangan ihram.

Barulah pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah), jamaah kembali berihram untuk melaksanakan haji.

Tamattu’ artinya “bersenang-senang” atau “beristirahat”, karena memang jamaah diberikan kesempatan untuk menikmati waktu bebas di antara umrah dan haji.

Namun, metode ini mewajibkan jamaah untuk membayar dam (denda) berupa menyembelih seekor kambing atau puasa bagi yang tidak mampu.

2. Haji Ifrad

Haji ifrad adalah metode pelaksanaan haji dengan cara jamaah hanya menunaikan haji saja tanpa umrah.

Jamaah langsung berihram dengan niat haji sejak kedatangan di Miqat dan menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji tanpa terlebih dahulu mengerjakan umrah.

Metode ini biasa dipilih oleh jamaah yang datang dari wilayah sekitar Makkah, atau oleh jamaah yang hanya ingin fokus pada pelaksanaan ibadah haji.

Keunggulannya, haji ifrad tidak mewajibkan dam, karena hanya satu jenis ibadah yang dilakukan.

3. Haji Qiran

Haji qiran ialah metode yang jamaahnya menggabungkan pelaksanaan haji dan umrah sekaligus dalam satu ihram.

Jamaah berniat ihram untuk umrah dan haji secara bersamaan, atau berniat ihram untuk umrah kemudian menambahkan niat haji sebelum memulai tawaf.

Dalam metode ini, jamaah tidak bertahallul setelah menyelesaikan umrah. Mereka tetap berada dalam keadaan ihram hingga seluruh rangkaian haji selesai.

Haji qiran juga mewajibkan pembayaran dam, karena terdapat dua jenis ibadah yang dilakukan secara bersamaan.

Metode ini umumnya dipilih oleh jamaah yang datang dari luar Makkah, tetapi ingin menunaikan umrah dan haji tanpa jeda dan dalam satu rangkaian ihram.

Meski cukup berat karena lama dalam keadaan ihram, metode ini memiliki keutamaan tersendiri di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Lalu, Mana yang Paling Utama?

Semua metode pelaksanaan haji di atas sah dan memiliki dasar yang kuat dari sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dalam banyak riwayat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menunaikan haji dengan cara qiran. Namun, beliau juga membolehkan para sahabat untuk melaksanakan tamattu’ atau ifrad sesuai dengan kondisi mereka.

Bagi jamaah Indonesia, haji tamattu’ adalah yang paling umum karena menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan dan kemudahan teknis di lapangan.

Ingin Berhaji? Maghfirah Travel Siap Membimbing Anda

Bagi Anda yang memiliki keinginan kuat untuk menunaikan ibadah haji, baik melalui Haji Khusus maupun Haji Furoda, Maghfirah Travel siap menjadi pendamping spiritual Anda. Dengan pengalaman lebih dari 23 tahun melayani jamaah, Maghfirah Travel menawarkan program yang nyaman, terbimbing, dan sesuai sunnah.

Bagi Anda yang ingin berangkat haji tanpa antrean, program Haji Furoda bisa menjadi solusi terbaik.

Sedangkan bagi Anda yang ingin mengikuti kuota resmi haji khusus dengan pembimbingan eksklusif serta waktu antrean hanya 5-7 tahun, program Haji Khusus Maghfirah Travel adalah pilihan tepat.

Segera wujudkan impian berhaji dengan tenang dan penuh makna bersama Maghfirah Travel.

Karena melangkah ke Baitullah bukan hanya soal perjalanan fisik, tapi juga perjalanan hati.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *