Musim dingin di Tanah Suci selalu punya cerita. Banyak jamaah yang baru tiba di Madinah biasanya kaget saat pertama kali keluar hotel menjelang Subuh. “Lho, dinginnya begini amat?”
Saat musim dingin, suhu di Madinah bisa turun hingga 8–12°C pada pagi hari, sementara di Makkah bisa berada di kisaran 15–22°C.
Bagi jamaah Indonesia yang terbiasa dengan cuaca tropis, kondisi ini sering kali mengejutkan.
Tidak sedikit yang akhirnya merasakan badan menggigil saat menunggu azan Subuh.
Agar perjalanan ibadah tetap nyaman, Anda butuh beberapa persiapan kecil tapi penting.
Yuk, kita simak 5 tips umrah di musim dingin berikut ini!
1. Pilih Pakaian Berlapis (Layering), Bukan Pakaian Tebal Saja
Banyak orang berpikir pakaian musim dingin harus selalu berupa jaket tebal, seperti winter coat.
Padahal, trik paling efektif justru adalah layering atau mengenakan pakaian berlapis. Misalnya:
- Lapisan 1: kaus atau pakaian tipis yang menyerap keringat (inner heattech sangat membantu).
- Lapisan 2: sweater ringan atau jaket tipis.
- Lapisan 3: jaket windproof untuk menghadapi angin Madinah yang super dingin di subuh hari.
Keuntungan layering ialah Anda bisa membuka salah satu lapisan saat siang karena suhunya biasanya naik.
Praktis, tidak ribet, dan tidak bikin gerah.
2. Jaga Kulit dan Bibir Agar Tidak Kering
Musim dingin di Arab Saudi bukan hanya dingin, tapi juga kering. Udara gurun membuat kulit cepat pecah-pecah, terutama pada bagian:
- bibir
- tangan
- tumit
- area sekitar hidung
Karena itu, sebaiknya Anda mempersiapkan perlengkapan berikut:
- lip balm
- hand cream
- body lotion
- nasal gel (kalau mudah mimisan)
Gunakanlah setelah mandi dan sebelum tidur. Ingat, rasa kering di kulit bisa mengganggu fokus ibadah, terutama saat tawaf yang membutuhkan energi ekstra.
3. Gunakan Kaos Kaki yang Nyaman (Terutama Saat Berada di Masjid)
Banyak jamaah berusia muda mungkin berpikir, “Ah, dingin-dingin doang. Gak usah pakai kaos kaki.”
Tapi setelah duduk lama berzikir di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram, mereka mulai menggigil dan menyesal.
Kaos kaki tebal atau wool tipis sangat membantu, apalagi:
- saat subuh
- saat menunggu salat Isya
- saat ikut kajian malam di masjid
Bagi jamaah pria yang ihram, kaos kaki baru boleh dipakai setelah melaksanakan tahallul. Jadi pastikan bawa beberapa pasang, ya.
4. Minum yang Hangat dan Perhatikan Asupan Cairan
Dingin sering membuat tubuh lupa haus. Akhirnya, jamaah minum lebih sedikit dan jadi cepat lelah atau sakit kepala.
Solusi sederhana yang bisa Anda lakukan, antara lain:
- Siapkan termos kecil untuk teh atau air hangat.
- Minum sebelum berangkat dan setelah kembali dari masjid.
- Pilih sup saat makan malam (khasiatnya luar biasa untuk menghangatkan tubuh).
Tubuh yang terhidrasi akan lebih kuat menghadapi udara dingin dan aktivitas ibadah yang padat.
5. Siapkan Obat Pribadi untuk Masalah Musim Dingin
Musim dingin biasanya memicu beberapa keluhan umum, di antaranya:
- batuk
- pilek
- pegal-pegal karena perubahan cuaca
- alergi dingin
- sakit tenggorokan
Bawalah obat standar dari Indonesia, terutama jika Anda memiliki kondisi tertentu seperti asma atau sinusitis.
Jangan tunggu parah dulu baru beli obat di Arab. Lebih baik berjaga-jaga.
Bersama Maghfirah Travel, Umrah Musim Dingin Jadi Lebih Tenang & Terarah
Umrah di musim dingin sebenarnya sangat menyenangkan. Tidak cepat lelah, tawaf lebih ringan karena tubuh tidak panas, dan perjalanan ziarah terasa nyaman.
Hanya saja, persiapan kecil seperti pakaian berlapis, pelembap kulit, serta menjaga minum sangat menentukan kualitas ibadah Anda.
Maghfirah Travel memahami betul dinamika cuaca Arab Saudi saat musim dingin.
Itinerary disusun menyesuaikan suhu harian, sehingga jamaah dapat beribadah dengan nyaman tanpa terburu-buru.
Pendamping ibadah kami juga akan memberikan panduan praktis. Termasuk apa yang perlu dikenakan saat subuh, bagaimana menjaga stamina, hingga tips menghindari flu musim dingin.
Bersama Maghfirah Travel, jamaah tidak hanya berangkat, tetapi turut dipandu dengan penuh ketenangan.
Siap berangkat umrah di musim dingin? Hubungi kami di sini.




