rukun haji

6 Rukun Haji agar Ibadah Sah, Penting!

Kita semua paham, haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan bagi umat Muslim yang mampu.

Hal ini sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla,

Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang mampu melakukan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (Qs. Ali Imran: 97).

Tapi, tahukah Anda bahwa ada 6 rukun haji yang harus dipenuhi agar ibadah ini sah?

Jangan sampai ibadah yang sudah diniatkan dengan baik malah tidak sah hanya karena kurang memahami rukunnya. Yuk, kita bedah satu per satu!

1. Ihram – Niat Itu Kunci!

Ihram bisa dibilang sebagai niat untuk memulai ibadah haji.

Niat ini harus dilakukan di miqat atau batas lokasi terluar sebelum memasuki kota Makkah.

Terdapat 5 titik yang telah ditentukan guna mengambil niat berihram, yakni Bir Ali, Juhfah, Qarnul Manazil, Yalamlam, dan Zatu Irqin.

Berdasarkan buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah yang diterbitkan Kementerian Agama, miqat jamaah Indonesia, termasuk yang berangkat bersama Maghfirah Travel, dilaksanakan sesuai gelombang pemberangkatan berikut:

  1. Gelombang I, melaksanakan miqat dimulai dari Bir Ali.
  2. Gelombang II, melaksanakan miqat saat berada di pesawat yang sedang terbang di sepanjang garis sejajar Qarnul Manazil atau dikenal dengan Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Saat berihram, jamaah juga wajib mengenakan pakaian ihram dan menjauhi segala larangan ihram. Di antaranya, dilarang memakai wangi-wangian, memotong kuku dan rambut, mengadakan akad nikah, serta berhubungan suami-istri.

2. Wukuf di Arafah – Puncak Ibadah Haji

Wukuf di Arafah adalah inti dari ibadah haji.

Jamaah harus berada di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, mulai dari waktu tergelincirnya matahari hingga fajar 10 Zulhijah.

Inilah momen berdoa dan memohon ampunan sebanyak-banyaknya karena disebut sebagai hari pengampunan dosa. Jamaah juga dianjurkan melafalkan zikir, tahlil, istighfar, shalawat, maupun membaca Al-Quran.

3. Tawaf Ifadah – Mengelilingi Ka’bah dengan Khusyuk

Setelah wukuf, jamaah wajib melakukan Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dengan hati yang khusyuk.

Putaran dimulai dari arah Hajar Aswad dengan posisi Ka’bah berada di bagian kiri jamaah haji.

Tawaf ini dilakukan setelah melontar jumrah di Mina dan merupakan rukun yang tidak boleh ditinggalkan. Sebaiknya laksanakan Tawaf sebelum hari tasyriq berakhir, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah.

4. Sa’i – Napak Tilas Perjuangan Siti Hajar

Rukun haji keempat, yakni Sa’i ialah berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali. Ini meneladani perjuangan Ibunda Hajar saat mencari air untuk Nabi Ismail.

Meski mungkin terasa melelahkan, rukun ini tetap harus dilakukan dengan penuh keikhlasan, termasuk oleh para jamaah haji khusus dari Maghfirah Travel.

Jamaah pun disunnahkan suci dari hadas kecil dan hadas besar selama prosesi Sa’i berlangsung.

5. Tahallul – Cukur Rambut sebagai Simbol Kesucian

Tahallul adalah mencukur atau memendekkan rambut setelah selesai menunaikan ibadah haji.

Untuk laki-laki, lebih utama mencukur habis rambutnya, sedangkan perempuan cukup memotong ujung rambutnya sepanjang beberapa sentimeter saja.

Biasanya tahallul dilakukan setelah lewat dari tanggal 10 Zulhijjah.

6. Tertib – Jangan Ada yang Terlewat!

Rukun terakhir ini memastikan bahwa semua rukun haji dilakukan dengan benar dan berurutan. Jika ada satu rukun yang terlewat, maka ibadah hajinya dianggap tidak sah. Jadi, pastikan semuanya dilakukan dengan baik ya!

Nah, itulah 6 rukun haji yang wajib dipenuhi agar ibadah Anda sah. Semuanya memiliki makna dan hikmah yang luar biasa dalam perjalanan spiritual menuju Allah. Pastikan Anda memahami dan melaksanakannya dengan baik agar haji Anda mabrur!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *