rumah-tangga-rasulullah

7 Teladan Rasulullah dalam Kehidupan Rumah Tangga

Membangun rumah tangga yang hangat dan harmonis tidak cukup bermodalkan cinta yang besar. Bahkan bisa sangat dipengaruhi oleh kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari.

Siapa lagi panutan terbaik dalam hal ini, kalau bukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Manusia yang paling mulia akhlaknya, suami penuh cinta, sahabat yang setia, dan sosok yang kehadirannya membawa ketenangan.

Meneladani beliau bukan hanya memperbaiki hubungan dengan pasangan, tetapi juga menguatkan hubungan dengan Allah Ta’ala.

Mari kita lihat 7 kebiasaan baik Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dapat menjadi inspirasi dalam mengelola rumah tangga yang damai, penuh cinta, dan berkah.

1. Berbicara dengan Lembut dan Menenangkan

Ucapan lembut adalah jembatan hati.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berbicara dengan santun, bahkan ketika menegur. Termasuk kepada istri-istri beliau.

Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap keluarganya (istrinya). Dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku (istriku).” (HR. at-Tirmidzi)

Kelembutan terhadap istri yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam contohkan sangatlah banyak.

Di antaranya, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa mencium istri. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mencium salah seorang istrinya saat beliau sedang berpuasa.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga kerap memanggil ‘Aisyah dengan julukan “Humaira” atau wanita yang berkulit putih kemerah-merahan. Dia menyenangi panggilan tersebut.

2. Menunjukkan Cinta Lewat Tindakan Sederhana

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa membantu pekerjaan rumah, menambal sandal, dan memperbaiki pakaian sendiri.

Bagi beliau, hal tersebut bukan pekerjaan rumah tangga semata, melainkan bentuk cinta melalui tindakan.

Diriwayatkan pula bahwa beliau biasa menyiapkan makanan atau air untuk istrinya. Terlihat sederhana tetapi memiliki arti mendalam.

Beliau memberikan pelajaran pada umatnya, cinta tidak harus diwujudkan dengan hal besar.

Banyak tindakan sederhana justru membuat pasangan merasa dihargai. Entah itu membukakan pintu, buatkan minum, atau sekadar membantu hal kecil lainnya.

3. Mendengarkan dengan Sepenuh Hati

Ketika ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bercerita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa duduk mendengarkan, tanpa menyela.

Bahkan ketika cerita itu panjang, beliau mengikuti dengan perhatian penuh.

Suatu waktu, ‘Aisyah menuturkan kisah panjang sebelas wanita tentang hubungan rumah tangga mereka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar sampai selesai, lalu menanggapi dengan lembut sambil menepuk pundaknya.

4. Romantis dan Penuh Kejutan Manis

Selain lembut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga terkenal romantis.

Beliau pernah berlomba lari dengan ‘Aisyah. Kemudian ketika istri beliau tersebut menang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa penuh bahagia.

Lain waktu, ketika ‘Aisyah kalah, Rasulullah tersenyum sambil berkata, “Ini sebagai balasan kemenanganmu yang dulu.

Hubungan harmonis butuh sentuhan hangat. Mulai dari pujian kecil sampai momen bermain bersama.

5. Bersabar dan Mudah Memaafkan

Sabar merupakan akar dari keharmonisan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjalani hidup penuh godaan dan cobaan, namun tidak mudah marah.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu pernah berada di sebagian istrinya (yaitu ‘Aisyah). Salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (Ummahatul Mukminin yaitu Zainab binti Jahsy) mengutus pembantunya untuk mengantarkan piring berisi makanan. Lantas ketika itu ‘Aisyah memukul piring tersebut. Piring tersebut akhirnya pecah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengumpulkan bagian yang pecah tersebut. Kemudian beliau meletakkan makanan di atasnya, lalu beliau perintahkan, “Ayo makanlah kalian.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menahan piring tersebut hingga selesai. Piring yang bagus diserahkan beliau, lantas piring yang pecah ditahan.” (HR. Bukhari)

Bayangkan jika itu terjadi hari ini, tentu bisa jadi drama besar.

Namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan bahwa kesabaran adalah bentuk cinta tertinggi.

6. Bermusyawarah dalam Urusan Keluarga

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bersikap otoriter.

Ketika terjadi peristiwa Hudaibiyah, beliau meminta pendapat Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha. Sarannya menenangkan hati para sahabat, hingga keputusan besar bisa diambil dengan damai.

Ini menunjukkan pentingnya berdiskusi dengan pasangan dalam mengambil keputusan.

Dalam keluarga, musyawarah menumbuhkan rasa dimiliki, dihargai, dan dihormati.

7. Menghidupkan Ibadah Bersama

Beberapa kali, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membangunkan istrinya untuk shalat malam. Tidak dengan marah, tetapi ajakan penuh cinta.

Pasangan yang beribadah bersama, pasti akan tumbuh bersama. Ibadah pun menjadi proses memperkuat hubungan dengan Allah Ta’ala dan sesama.

Coba mulailah dengan hal kecil, seperti baca doa bersama sebelum tidur atau saling mengingatkan untuk shalat.

Ingin Merasakan Kehangatan Meneladani Rasulullah Langsung di Tanah Suci?

Akan terasa lebih menggetarkan jika pelajaran ini tidak hanya dibaca, tetapi ditemui langsung di tempat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menginjakkan kaki, Makkah dan Madinah.

Maghfirah Travel menghadirkan Paket Umrah Samara Ikatan Hati yang dibimbing langsung oleh Ust. Ajo Bendri (Paker Parenting Islami) dan Ayah Irwan (Praktisi Keayahan).

Paket ini dirancang khusus bagi pasangan dan keluarga yang ingin:

  1. Menguatkan ikatan hati
  2. Merasakan ibadah penuh makna
  3. Meniti jejak Rasulullah dan istrinya di Tanah Suci
  4. Menyisihkan waktu terbaik untuk berdua dalam balutan ibadah

Bukan sekadar perjalanan, tetapi juga pengalaman spiritual untuk memahami cinta yang lebih dalam. Yakni, cinta yang dituntun oleh wahyu serta dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *