Kalau Anda pernah berkunjung ke Masjid Nabawi, pasti setuju kalau suasana pelatarannya bikin hati tenang.
Salah satu yang paling ikonik dan mempesona adalah deretan payung raksasa yang menghiasi halaman masjid. Ternyata, payung-payung ini nggak hanya cantik dipandang, tapi juga menyimpan banyak keunikan.
Berikut ini kami rangkum 8 fakta menarik di balik keanggunan Payung Masjid Nabawi!
1. Jumlah yang Mengagumkan
Bukan hanya satu atau dua, tapi sekitar 250 payung menghiasi halaman Masjid Nabawi.
Jumlah yang sangat besar ini benar-benar menciptakan pemandangan luar biasa.
Saat semua payung terbuka, seolah-olah pelataran masjid berubah menjadi lautan putih yang meneduhkan, memayungi setiap langkah para jamaah yang datang dari seluruh dunia.
2. Desain yang Kaya Nilai Islami
Walaupun bentuknya modern, payung-payung ini tetap membawa sentuhan Islami.
Ornamen bintang delapan, kaligrafi ayat-ayat suci, dan detail arsitektur khas Timur Tengah melekat di setiap sudutnya.
Nggak cuma sekadar pelindung dari panas, tapi sekaligus jadi pengingat bahwa setiap bagian dari Masjid Nabawi mengandung nilai keindahan dan makna spiritual.
3. Melindungi Jamaah dari Terik Matahari
Di Madinah, suhu siang hari bisa mencapai 45°C lebih.
Bagi para jamaah yang ingin salat di pelataran masjid atau sekadar duduk berzikir, payung-payung ini jadi semacam penyelamat. Mereka memayungi dan mengurangi pantulan panas dari lantai marmer, sehingga para jamaah tetap nyaman beribadah, walaupun di luar ruangan.
Suasana yang sejuk dan teduh inilah yang membuat pengalaman spiritual di Masjid Nabawi terasa semakin dalam.
4. Buka-Tutup Otomatis dengan Teknologi Canggih
Salah satu hal yang bikin payung ini unik ialah sistem buka-tutup otomatisnya.
Teknologi hidrolik yang dipasang memungkinkan payung-payung ini terbuka dan tertutup hanya dalam hitungan menit.
Jadi, ketika pagi atau sore hari, payung-payung ini akan terbuka untuk memberi keteduhan. Apabila ada angin kencang atau hujan datang, payung bisa langsung ditutup demi keselamatan semua orang.
5. Terinspirasi dari Kelopak Bunga
Kalau Anda perhatikan, payung-payung ini saat terbuka mirip dengan kelopak bunga raksasa yang mekar. Desainnya bukan hanya estetis, tapi juga melambangkan keindahan dan kesejukan surga.
Setiap kali berdiri di bawahnya, kita diingatkan tentang betapa lembut dan indahnya kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
6. Suasana Malam yang Memikat
Saat malam tiba, suasana payung-payung ini berubah total.
Lampu-lampu yang memancar lembut dari tiang-tiangnya menciptakan nuansa syahdu.
Banyak jamaah yang memanfaatkan suasana malam di bawah payung untuk merenung, membaca Al-Qur’an, atau berdoa lebih khusyuk. Rasanya seperti berada di taman surga: tenang, damai, dan penuh rasa syukur.
7. Bagian dari Proyek Revitalisasi Masjid Nabawi
Ternyata, payung-payung ini menjadi bagian dari proyek besar perluasan Masjid Nabawi yang dimulai pada 1990-an.
Proyek tersebut bertujuan untuk menampung lebih banyak jamaah dan memberikan kenyamanan ibadah yang maksimal.
Payung-payung di Masjid Nabawi jadi bukti nyata bagaimana tradisi Islam bisa berpadu indah dengan teknologi modern, demi kemaslahatan umat.
8. Simbol Kemajuan & Kecintaan Umat
Lebih dari sekadar pelindung, payung-payung ini kini jadi simbol kebesaran Islam.
Mereka menunjukkan bahwa Islam nggak pernah berhenti berinovasi serta selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk umatnya.
Bagi para jamaah, payung-payung ini jadi saksi bisu setiap doa dan harapan yang terucap di pelataran Masjid Nabawi.
Mau Berteduh di Bawah Payung Masjid Nabawi?
Payung-payung raksasa di Masjid Nabawi bukan cuma benda fungsional, tapi juga simbol kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.
Setiap kali berdiri di bawahnya, rasanya hati semakin terhubung dengan cita-cita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ingin umatnya selalu rukun, nyaman, dan penuh kasih sayang.
Semoga suatu hari Anda bisa merasakan langsung sejuknya berdiri di bawah payung-payung ini.
Dan kalau ingin umrah sambil menikmati keindahan Masjid Nabawi, Maghfirah Travel siap memfasilitasi perjalanan spiritual Anda. Sejak dari manasik, ibadah, hingga ziarah penuh makna.