Setelah menunaikan thawaf, sa’i, dan ibadah lainnya, banyak jamaah umrah yang menyempatkan diri mampir ke toko oleh-oleh di sekitar Haramain. Baik di Makkah maupun Madinah.
Dari kurma Ajwa, sajadah, hingga parfum khas Arab, berburu buah tangan sudah menjadi “ritual” yang hampir selalu dinanti.
Tapi, jangan sampai kegiatan belanja ini malah menyita waktu ibadah, bikin kantong jebol, atau membawa barang yang tidak perlu.
Nah, biar kegiatan belanja Anda tetap nyaman, berkah, dan aman, berikut ini 7 tips belanja oleh-oleh umrah di sekitar Haramain yang bisa dipraktikkan!
1. Tetapkan Budget Sejak Awal
Godaan belanja di sekitar Masjidil Haram dan Nabawi itu nyata, loh!
Toko-toko berjejer rapi menjajakan dagangan dan para penjual dengan ramah menyapa. Bahkan ada yang bisa sedikit bahasa Indonesia.
Makanya, tentukan dulu berapa jumlah uang yang Anda alokasikan khusus untuk belanja oleh-oleh umrah.
Jangan sampai kalap dan mengganggu keuangan untuk keperluan lain seperti makan, transportasi, atau dana darurat.
Sedikit tips, bawalah uang cash dalam jumlah terbatas dan simpan sisanya di koper atau tas kecil. Kalau bisa, pecah dalam beberapa amplop berdasarkan jenis barang atau orang yang akan diberi.
2. Belanja di Waktu Lowong, Bukan Jam Sibuk Ibadah
Usahakan berbelanja saat waktu senggang, seperti selepas Dhuha atau setelah isya, agar tidak bentrok dengan waktu salat maupun manasik.
Hindari berkeliling menjelang salat Jumat atau mendekati jadwal salat fardhu. Karena selain sangat ramai, toko-toko biasanya tutup sementara waktu. Dengan memilih momen yang tepat, Anda bisa berbelanja dengan tenang tanpa terburu-buru dan tetap menjaga kekhusyukan ibadah.
3. Bandingkan Harga, Jangan Langsung Beli
Toko souvenir di sekitar Haramain memang banyak, tapi harga bisa bervariasi meski barangnya serupa.
Misalnya, sajadah dengan motif dan ukuran yang sama, bisa beda harga antara toko di Zamzam Tower dan toko di Misfalah.
Sebaiknya Anda melihat-lihat dulu, bandingkan harga di beberapa toko, baru memutuskan membeli. Kalau bisa, manfaatkan waktu observasi di hari pertama, lalu baru memborong di hari-hari terakhir menjelang kepulangan.
4. Jangan Malu Menawar
Khusus di toko non-mall atau pasar tradisional seperti di Misfalah, Aziziyah, atau Bab Makkah, menawar adalah hal yang lumrah. Beberapa orang bahkan menganggapnya masih dalam koridor kesopanan.
Cobalah tawar sembari menampilkan senyuman dan perkataan yang ramah.
Contohnya, jika harga ditawarkan SAR 30, Anda bisa mulai menurunkan di harga SAR 20. Biasanya pedagang akan bertemu di tengah. Yang penting, tetap sopan dan tidak memaksa.
5. Prioritaskan Oleh-Oleh yang Ringan & Praktis
Ingatlah, setiap jamaah hanya diperkenankan membawa koper maksimal seberat 20–30 kg. Jadi, pilihlah cinderamata yang tidak makan banyak tempat dan tidak rawan rusak.
Beberapa pilihan oleh-oleh umrah yang aman, antara lain:
- Kurma kemasan
- Parfum attar botol kecil
- Tasbih, gantungan kunci, atau sajadah lipat
- Kaos atau baju anak tipis
Hindari membawa benda pecah belah atau cairan terlalu banyak, apalagi jika harus masuk bagasi.
6. Beli Dalam Jumlah Besar Sekaligus
Apabila ingin membeli oleh-oleh dalam jumlah banyak (misalnya 10 sajadah atau 5 kg kurma), lebih hemat kalau beli dalam jumlah grosir.
Banyak toko yang memberikan potongan harga ekstra jika Anda membeli banyak sekaligus.
Ini sangat cocok bagi jamaah yang ingin memberikan oleh-oleh ke komunitas, kantor, atau tetangga satu RT.
7. Simpan Struk dan Catat Pembelian
Mungkin terdengar sepele, tapi menyimpan struk bisa membantu Anda melacak pengeluaran, terutama jika berbelanja di sejumlah tempat berbeda.
Di samping itu, catatan juga bisa membantu Anda memastikan siapa yang sudah dan belum kebagian oleh-oleh, apalagi kalau membawa titipan teman.
Belanja Cerdas di Makkah dan Madinah
Belanja oleh-oleh Umrah di sekitar Haramain memang menyenangkan, tapi jangan sampai mengalahkan waktu ibadah dan ketenangan hati.
Kalau Anda ikut rombongan umrah bersama Maghfirah Travel, biasanya akan ada sesi khusus untuk berbelanja buah tangan. Bahkan terkadang didampingi pembimbing yang bisa bantu cari tempat terbaik dan tawar-menawar.
Ingat, oleh-oleh terbaik sebenarnya adalah doa yang Anda titipkan saat berada di depan Ka’bah dan Raudhah.
Tapi kalau bisa bawa pulang tasbih dan kurma juga, ya nggak masalah. Yang penting: berkah dan bermanfaat!