Bayangkan Anda baru selesai shalat di Masjid Nabawi, duduk sebentar sambil menikmati udara sejuk Madinah.
Tak lama kemudian, Anda naik ke sebuah stasiun modern, kemudian duduk nyaman di dalam kereta dengan kecepatan tinggi. Hanya dalam waktu 2 jam, Anda sudah sampai di Makkah, siap beribadah di Masjidil Haram.
Itulah pengalaman naik Kereta Cepat Haramain (Haramain High-Speed Railway). Sebuah transportasi canggih yang kini menjadi pilihan utama banyak jamaah umrah dan haji di Arab Saudi.
Berikut ini 6 hal penting yang perlu Anda tahu untuk lebih mengenal kereta cepat Madinah–Makkah:
1. Nama Resminya Haramain High-Speed Railway (HHR)
Kereta cepat ini dikenal dengan nama Haramain High-Speed Railway atau disingkat HHR.
“Haramain” berarti “dua tanah suci”, yaitu Makkah dan Madinah sebagai dua kota tujuan utama umat Islam dari seluruh dunia.
Proyek pengembangan Kereta Cepat Madinah-Makkah mulai diprakarsai pada tahun 2009 dan resmi beroperasi secara penuh pada 2018.
Kehadiran kereta ini merupakan bagian dari Visi 2030 Arab Saudi untuk meningkatkan pelayanan ibadah dan pariwisata, serta mengurangi kemacetan lalu lintas antar kota.
2. Perjalanan Super Cepat: Madinah ke Makkah Hanya 2 Jam!
Biasanya, perjalanan darat dari Madinah ke Makkah memakan waktu 5–6 jam dengan bus.
Tapi dengan kereta cepat ini, Anda hanya butuh waktu sekitar 2 jam saja!
Kereta tersebut melaju dengan kecepatan hingga 300 km/jam, setara dengan kereta peluru di Jepang atau Prancis. Tidak hanya cepat, tapi juga terasa sangat nyaman dan minim guncangan. Cocok banget untuk lansia atau jamaah yang mudah lelah.
3. Stasiunnya Modern dan Ber-AC
Kereta Cepat Madinah-Makkah memiliki lima stasiun utama, yaitu:
- Makkah
- Jeddah
- King Abdulaziz International Airport (KAIA)
- King Abdullah Economic City (KAEC)
- Madinah
Semua stasiun dilengkapi dengan fasilitas modern berupa ruang tunggu ber-AC, lift dan eskalator, toilet bersih, minimarket, dan mushola.
Bahkan, banyak yang menyebut stasiun-stasiunnya lebih mirip bandara daripada terminal kereta biasa.
4. Cocok bagi Jamaah Umrah, Khususnya yang Landing Madinah Dahulu
Jika landing di Madinah dahulu sebelum berumrah, naik HHR bisa jadi pilihan transportasi paling efisien.
Harga tiket bervariasi tergantung kelas dan waktu pembelian, mulai dari sekitar SAR 150–250 (setara Rp600 ribu–Rp1 juta) untuk rute Madinah–Makkah.
Bagi jamaah umrah dari travel seperti Maghfirah Travel, penggunaan kereta cepat sudah termasuk dalam paket city tour atau antar kota. Jadi Anda tidak perlu repot memesan sendiri. Semuanya sudah kami urus.
5. Jadwal Fleksibel, Tapi Harus Tepat Waktu
Kereta HHR beroperasi hampir setiap hari, dengan keberangkatan rata-rata setiap 30–60 menit sekali pada jam sibuk.
Namun, penting diingat bahwa sistemnya sangat tepat waktu. Apabila Anda terlambat check-in atau boarding, tiket bisa hangus.
Sebaiknya datanglah ke stasiun minimal 45–60 menit sebelum keberangkatan, terutama saat musim ramai (Ramadhan dan musim haji).
6. Mengurangi Lelah, Menambah Waktu Ibadah
Salah satu manfaat besar dari kereta cepat ini adalah efisiensi energi. Perjalanan yang biasanya melelahkan bisa terasa menyenangkan.
Interior keretanya pun bersih, sunyi, dan nyaman. Anda bisa menghabiskan waktu dengan beristirahat, membaca Al-Qur’an, atau sekadar melihat gurun pasir dari balik jendela besar yang jernih.
Ini memberikan lebih banyak waktu dan tenaga bagi jamaah untuk fokus pada ibadah, bukan sekadar berpindah kota.
Naik Kereta Cepat Madinah-Makkah Bersama Maghfirah Travel
Kereta cepat Haramain bukan sekadar alat transportasi, tapi juga simbol kemajuan pelayanan jamaah yang dilakukan oleh Arab Saudi.
Kombinasi antara teknologi tinggi dan semangat melayani tamu Allah membuat pengalaman umrah semakin nyaman serta menyentuh.
Jika berencana berangkat umrah dalam waktu dekat, coba pertimbangkan untuk merasakan sendiri kenyamanan Kereta Cepat Madinah-Makkah atau pastikan memilih Maghfirah Travel sebagai sahabat niat suci Anda. Paket kami sudah menyertakan moda transportasi ini dalam perjalanannya.
Kami percaya bahwa umrah bukan hanya soal sampai di tujuan, tapi juga soal perjalanan yang penuh makna dan kesan.