Setiap jamaah yang pertama kali melihat Ka’bah biasanya terdiam sejenak.
Ada rasa haru, syukur, dan tak percaya akhirnya bisa berdiri di hadapan rumah Allah Ta’ala yang selama ini hanya dilihat dari foto dan layar kaca.
Namun, ada titik lain yang selalu menarik perhatian. Sebuah batu hitam yang terletak di sudut Ka’bah, ialah Hajar Aswad.
Banyak jamaah tahu bahwa sunnah hukumnya mencium dan menyentuh Hajar Aswad, tapi tidak semua tahu keutamaan di baliknya.
Padahal, memahami keutamaannya justru membuat kita lebih hati-hati dan lebih penuh adab ketika mendekatinya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas 4 keutamaan penting Hajar Aswad, yang mungkin jarang dibahas!
1. Hajar Aswad Berasal dari Surga
Salah satu keutamaan terbesar Hajar Aswad adalah asal-usulnya.
Sebetulnya, nama Hajar Aswad tersebut diambil dari kata dalam bahasa Arab yakni ‘Hajar’ yang berarti batu dan ‘Aswad’ yang berarti hitam.
Namun dalam hadits sahih, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan bahwa Hajar Aswad turun dari surga dan awalnya berwarna putih lebih putih dari susu.
”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa manusia yang membuat warnanya menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)
Sudah jelas ini bukanlah batu biasa.
Hajar Aswad merupakan jejak surga di muka bumi sekaligus simbol kedekatan antara langit dan bumi.
Momen menyentuh atau melambaikan tangan ke arah Hajar Aswad ibarat kita berinteraksi dengan benda dari surga yang Allah turunkan ke dunia.
2. Hajar Aswad Menjadi Saksi Amalan Manusia di Hari Kiamat
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hajar Aswad akan datang pada Hari Kiamat dengan memiliki dua mata dan satu lisan, serta akan menjadi saksi bagi siapa saja yang menyentuhnya dengan sungguh-sungguh.” (HR. Tirmidzi dan Thabrani)
Saat dunia sudah tiada serta ketika semua amal ditimbang, ada satu batu dari Ka’bah yang memberikan kesaksian tentang ketulusan ibadah kita.
Inilah sebabnya para ulama sangat menekankan agar jamaah mendekati Hajar Aswad dengan adab. Contohnya, tidak menyakiti orang lain, tidak memaksa, atau tidak berebut.
Bukan sekadar karena menyentuhnya yang dicatat, tetapi niat dan cara kita melakukannya.
3. Menyentuh atau Menciumnya Termasuk Sunnah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berusaha menyentuh dan mencium Hajar Aswad ketika thawaf.
Apabila tidak memungkinkan, beliau cukup memberi isyarat dengan tangan.
Inilah bentuk sunnah yang kita ikuti sampai hari ini.
Dari hadits Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menyentuh rukun Yamani dan rukun Aswad akan menghapuskan dosa.” (HR. Ahmad)
Kita belajar bahwa ibadah bukan soal memaksakan diri. Kalau bisa menyentuh atau mencium secara aman, lakukan. Kalau tidak memungkinkan, cukup isyarat.
Pentingnya menjaga sunnah ini adalah:
- Meniru ibadah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
- Merasakan spiritualitas thawaf lebih mendalam
- Menambah kecintaan kita kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Di samping itu, menjaga keselamatan diri dan jamaah lain tetaplah menjadi prioritas.
4. Simbol Penyerahan Diri dan Ketundukan kepada Allah
Setiap kali kita menyentuh, mencium, atau memberi isyarat ke arah Hajar Aswad, sebenarnya kita sedang memperbaharui komitmen spiritual:
“Ya Allah, aku tunduk, aku taat, aku siap mengikuti jalan-Mu.”
Ibnu Abbas mengatakan bahwa Hajar Aswad adalah pengingat perjanjian manusia kepada Allah, sebagaimana para ulama menafsirkan ayat tentang kesaksian ruh manusia sebelum lahir.
Bersama Maghfirah Travel, Ibadah Dibimbing dengan Ilmu dan Adab
Untuk menikmati perjalanan umrah yang penuh pemahaman, Maghfirah Travel menghadirkan pembimbing ibadah yang berilmu dan berpengalaman.
Anda tidak hanya diajak thawaf, tapi juga dipandu memahami makna-maknanya. Termasuk keutamaan Hajar Aswad yang sering luput dari perhatian jamaah.
Didukung layanan profesional, hotel nyaman, dan bimbingan sunnah, Maghfirah Travel memastikan perjalanan Anda di Tanah Suci menjadi momen paling berkesan dalam hidup.
Maghfirah Travel, bersama menuju ibadah yang lebih bermakna.
